Sumber foto: Aya Slavina from www.cewealpukat.com |
Seiring berkembangnya teknologi komunikasi, memengaruhi perubahan budaya makan pada masyarakat. Kini, makan tak hanya sebagai pemenuh kebutuhan jasmani. Lebih dari itu, makan dan kegiatan makan menjadi “gaya hidup” baru.
Telah berkembang yang namanya fotografi makanan. Jika ditelusuri, tren ini bermula dari adanya blog yang berisikan segala sesuatu tentang makanan. Dihimpun dari hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dilakukan pada 21-23 Oktober 2015 menunjukkan, sebanyak 136 dari 593 responden di 12 kota di Indonesia mengaku pernah mengunggah foto makanan di media sosial.
Sebesar 64,7 persen responden merasa puas jika ada orang yang menyukai foto yang diunggahnya.
Menjadi sebuah kesenangan sendiri, dapat berbagi foto makanan di sosial media. Terlebih bila banyak orang yang menyukai hasil kreasi kita tersebut.
“Menyenangkan. Ada kepuasan sendiri ketika mengunggah foto makanan di sosial media,” ujar Aya Slavina, seorang food-blogger di Surabaya.
Lebih lanjut, perempuan yang biasa disapa Aya ini menuturkan bahwa ia lebih sering mengunggah foto-foto makanan yang ia ambil saat makan di tempat makan. Ia lantas mengunggahnya di sosial media miliknya.
“Aku lebih sering unggah foto di Instagram, sih,” tutur perempuan yang tengah menempuh pendidikan di Stikosa AWS.
Dengan keberadaan tren baru yang tengah digandrungi kalangan muda ini tentulah banyak manfaat. Di antaranya kita sebagai pengikut akun sosial media akan mendapatkan informasi mengenai rekomendasi tempat makanan atau makanan tertentu. Diantaranya kisaran harga yang ditawarkan, pendapat penulis tentang tempat makan, menu makanan yang disajikan, dan foto makanan itu sendiri.
Terakhir, Aya menambahkan kunci foto makanan terbaik adalah foto yang dapat menggugah selera orang yang melihat foto kita.
Sumber: kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar